Senin, 03 April 2017

Laporan Praktikum Tangki Berpengaduk

06.36.00

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
Keberhasilan suatu proses pengolahan sering amat bergantung pada efektifnya pengadukan dan pencampuran zat cair dalam proses itu. Istilah pengadukan dan pencampuran yang sering dikacaubalaukan itu sebenarnya tidaklah sinonim satu dengan yang lain. Pengadukan adalah suatu operasi kesatuan yang mempunyai sasaran untuk menghasilkan pergerakan tidak beraturan dalam suatu cairan dengan alat mekanis. Pengadukan mengacu pada pergerakan dalam suatu material dalam bentuk spesifik. Bagaimanapun ini merupakan suatu distribusi secara acak antara dua atau lebih tahap cairan yang awalnya terpisah.
Pada percobaan kali ini pertama timbang densitas cairan dengan menggunakan piknometer. Timbang pikno kosong lalu masukan cairan kedalam piknometer tersebut dan hitung selisihnya. Setelah itu pasang satu set alat berpengaduk. Masukan masing-masing bahan kedalam beaker glass (tangki) dengan volume 1 liter dengan kecepatan dan ketinggian dari dasar tangki yang berbeda-beda yaitu kecepatan 100 rpm, 150 rpm dan 250 rpm kemudian ketinggian 1cm, 1.5cm, dan 2cm. Lakukan pengamatan dengan menggunakan buffle maupun tanpa buffle apakah terdapat vortex atau tidak. Ulangi percobaan sesuai variabel yang ditentukan.
Dalam proses kimia khususnya dalam zat cair atau fase cair. Pengadukan merupakan salah satu cara di dalam proses pencampuran komponen untuk mendapat hasil yang diinginkan. Proses pengadukan sendiri banyak digunakan secara luas dalam proses industri. Hampir semua proses pencampuran memerlukan pengadukan. Pabrik cat misalnya



I.2 TUJUAN PERCOBAAN
  • Mengembangkan hubungan empiris untuk memperkirakan ukuran alat pada pemakaian yang sebenarnya pada percobaan laboratorium
  • Menentukan konstanta-konstanta dalam persamaan empiris
  • Membuat kurva hubungan antara bilangan power (Npo) dengan bilangan reynold dengan variasi jenis cairan dan ada tidaknya buffle

I.4 MANFAAT
  • Agar praktikan mengetahui proses dan alat yang digunakan dalam percobaan tangki berpengaduk
  • Agar praktikan mengetahui apa penyebab dan ada tidaknya pusaran yang terjadi
  • Praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengadukan




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 LANDASAN TEORI
II.1.1 TANGKI BERPENGADUK
Keberhasilan operasi suatu proses pengolahan sering amat bergantung pada efektifnya pengadukan dan pencampuran zat cair dalam proses itu. Istilah pengadukan dan pencampuran yang sering dikacau balaukan itu sebenarnya tidaklah sinonim satu sama lain. Pengadukan (agitation) menunjukan gerakan yang terinduksi menurut cara tertentu pada suatu bahan di dalam bejana. Dimana gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola sirkulasi. Pencampuran (mixing) dilain pihak ialah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak dimana bahan yang satu menyebar kedalam bahan yang lain dan sebaliknya.
Pengadukan zat cair dilakukan untuk berbagai maksud berujung dari tujuan langkah pengolahan itu sendiri. Tujuan pengadukan antara lain:
  •        Untuk membuat suspensi partikel zat
  •        Untuk meramu zat cair yang mampu campur (miscible) umpamanya metil alkohol dan air
  •        Untuk menyebarkan (dispersi) gas di dalam zat cair dalam bentuk gelembung-gelembung kecil
  •    Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair lain sehingga membentuk emulsi
  •        Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan atau mantel kalor.

Kadang-kadang pengaduk (agitator) digunakan untuk beberapa tujuan sekaligus seperti umpamanya dalam hidrogenasi katalitikdaripada zat cair. Dalam bejana hidrogenasi gas hidrogen didispersikan melalui zat cair dimana terdapat partikel-partikel katalis padat dalam keadaan suspensi, sementara kalor reaksi diangkut ke luar melalui kumparan atau mantel.
            (Mc cabe, 1993)

Yang dimaksud dengan tangki berpengaduk (tangki reaksi) adalah bejana pengaduk tertutup yang berbentuk silinder , bagian atas dan tutupnya cembung. Tangki berpengaduk terutama digunakan untuk reaksi-reaksi kimia pada tekanan diatas tekanan atmosfer dan pada tekanan vakum. Namun tangki ini juga sering digunakan untuk proses yang lain misalnya untuk pencampuran, pelarutan, ekstraksi, dan kristalisasi.
Untuk perttukaran panas tangki biasanya dilengkapi dengan mantel ganda yang dilas atau di sambung dengan flens atau dilengkapi dengan kumparan yang berbentuk belahan pipa yang di las. Untuk mencegah kehilangan panas yang tidak dikehendaki tangki dapat diisolasi. Hal penting dari tangki berpengaduk antara lain :
  •            Bentuk : pada umumnya digunakan bentuk silinder dan bagian bawahnya cekung
  •         Ukuran :diameter dan tinggi tangki
  •         Kelengkapan seperti :

a)      Ada tidaknya buffle yang mempengaruhi pola aliran didalam tangki
b)      Jacket atau koil pendingin / pemanas yang berfungsi sebagai pengendali suhu
c)      Letak lubang pemasukan dan pengeluaran untuk proses kontinu
d)      Sumur untuk menempatkan termometer atau piranti untuk pengukuran suhu
e)      Kumparan kalor, tangki dan kelengkapan lainya pada tangki berpengaduk
                                   
            


          












 Gambar I : sketsa sederhana tangki berpengaduk

Pencampuran di dalam tangki berpengaduk terjadi karena adanya gerak rotasi dari pengaduk dengan fluida. Gerak dari pengaduk ini memotong fluida tersebut dan dapat menimbulkan arus yang bergerak kedalam seluruh sistem tersebut. Oleh karena itu pengaduk merupakan bagian yang paling pneting dalam suatu operasi fase cair dengan tangki berpengaduk. Alat pengaduk dapat dibuat dari berbagai bahan yang sesuai dengan bejana pengaduknya. Misal dari baja, baja tahan karat, dan lain sebagainya. Suatu alat pengaduk diusahakan menghasilkan pengadukan yang sebaik mungkin dengan pemakaian daya yang sekecil mungkin. Ini berarti seluruh isi bejana pengaduk sedapat mungkin digerakan secara merata.
(Anonim, 2013)

II.1.2 ALAT PENGADUK
Alat pengaduk merupakan bagian dari sistem pengaduk, yang selain mencakup bagian penggerak (biasanya elektro motor sebagai penggerak tunggal) juga berbagai rangkaian pengalih (roda, gigi, kopling, bantalan) serta sering kali penyekat sumbu pengaduk. Alat pengaduk yang sebagian telah di standarisasi untuk tangki pengaduk dipasang pada tutup tangki dengan perantaraan pemegang. Pada bejana pengaduk terbuka yang kecil seringkali digunakan alat pengaduk yang dapat diatur posisinya. Atau yang dapat dijepitkan pada dinding bejana.
Zat cair biasanya diaduk di dalam sautu tangki atau bejana, biasanya yang berbentuk silinder dengan sumbu yang terpasang vertikal. Bagian atas bejana itu mungkin saja terbuka ke udaraatau dapat pula tertutup. Ukuran proporsi tangki itu bermacam-macam, bergantung pada masalah pengadukan itu sendiri. Walaupun demikian rancangan standart mungkin dapat digunakan dalam berbagai situasi. Ujung tangki itu biasanya agak membulat, tidak datar saja maksudnya agar tidak terlalu banyak sudut tajam atau daerah yang susah ditembus zat cair.
Menurut bentuknya, pengaduk dapat di bagi menjadi tiga golongan yang terdiri dari :
1.           Propeler, merupakan impeler aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair berviskositas rendah atau viskositas dibawah 3 Pa. s ( 3000 cp ). Propeler kecil biasanya berputar pada kecepatan motor penuh, yaitu 1.150 atau 1.750 put/min, sedangkan propeler besar berputar pada 400 sampai 800 put/min. Arus yang meninggalkan propeler mengalir melalui zat cair menurut arah tertentu sampai dibelokkan oleh lantai atau dinding bejana. Kolam zat cair yang berputar dengan sangat turbulennya itu meninggalkan impeler dengan membawa ikut zat cair stagnan yang dijumpainya dalam perjalanannya itu, dan zat cair stagnan yang terbawa ikut itu mungkin lebih banyak dari yang dibawa kolom arus sebesar itu kalau berasal dari nosel stationer. Daun-daun propeler merobekkan menyeret zat cair itu. Oleh karena itu arus aliran ini sangat gigih, agitator sangat efektif dalam bejana besar.
2.           Padel, untuk tugas-tugas sederhana agitator yang terdiri dari satu dayung datar berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup efektif. Kadang-kadang daunnya dibuat miring tapi biasanya vertikal saja. Dayung ini berputar ditengah bejana dengan kecepatan rendah sampai sedang dan mendorong zat cair secara radial dan tangensial, hampir tanpa adanya gerakan vertikal pada impeler, kecuali bila daunnya agak miring.
3.           Turbin, kebanyakan turbin itu menyerupai agitator berdaun banyak dengan daun-daun yang agak pendek dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang dipasang pada pusat bejana. Daun-daunnya boleh lurus dan boleh juga lengkung, sudut vertikal. Impelernya mungkin terbuka, setengah terbuka atau terselubung. Diameter impeler baiasanya lebih kecil dari diameter dayung yaitu berkisar antara 30 sampai 50 persen dari diameter bejana. Turbin biasanya efektif untuk jangkauan viskositas yang cukup luas. Turbin viskositasnya dapat digunakan dibawah 100 Pa.s (100000 cP).

(Anonim, 2012)

Written by

Menulis untuk mengungkapkan kegelisahan, walau apa yang ditulis terkadang bukanlah seperti apa yang dirasakan. Karena apa yang dirasa terkadang enggan untuk diungkapkan

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Coretan Dion. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top