Kamis, 12 Mei 2016

PEMISAHAN GOLONGAN IIIA, IIIB

01.38.00

BAB I
PENDAHULUAN
I.1   Latar Belakang
         Analisa kimia adalah penyelidikan yang bertujuan untuk mencari susunan persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Analisa kimia terdiri dari analisa kualitatif, yaitu penyelidikan mengenai kadar unsure atau ion yang terdapat dalam suatu zat tunggal atau campuran.
       Suatu senyawa dapat diuraikan menjadi anion dan kation. Dan analisa kualitatif merupakan cara yang paling fektif untuk mempelajari kimia unsure serta ion-ion nya dalam larutan. Dalam metode analisa, analisis kualitatif dapat digunakan beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion atau kation suatu larutan.
            Oleh karena itu pada praktikum kali ini akan dilakukan percobaan dengan menganalisa beberapa larutan untuk mendeteksi bahan-bahan penyusun suatu campuran dan diharapkan kita dapat mengerti dan berhasil mendeteksi kation dari golongan IIIA dan IIIB.



I.2   Tujuan
1.      Untuk mendeteksi bahan-bahan penyusun suatu campuran
2.      Untuk memisahkan campuran penyusun suatu campuran menjadi golongan IIIA dan IIIB
3.      Untuk mengidentifikasi dan memisahkan suatu unsure kedalam golongan IIIA dan IIIB
4.      Untuk mempelajari reaksi-reaksi ion yang terjadi pada saat percobaan
I.2   Manfaat
1.      Praktikan dapat mendeteksi bahan-bahan penyusun suatu campuran
2.      Praktikan dapat memisahkan campuran penyusun suatu campuran menjadi golongan IIIA dan IIIB
3.      Praktikan dapat mengidentifikasi dan memisahkan suatu unsure kedalam golongan IIIA dan IIIB
4.      Praktikan dapat mempelajari reaksi-reaksi ion yang terjadi pada saat percobaan



BAB II
TINJAUAN UMUM
I.1   Landasan Teori
Ketika membahas skema umum pemisahan kation ke dalam golongan-golongan, telah disinggung bahwa ion-ion tertentu mungkin mengganggu pada pemisahan dan identifikasi kation-kation golongan III sampai dengan V. ion-ion ini adalah fosfat,silikat,borat,fluoride, dan asam-asam organik. Dari sudut cara ion-ion ini mengganggu, ion-ion ini dapat dibagi menjadi dua golongan utama.
(i)                 Ion-ion yang, bila berada dalam dalam larutan, bergabung dengan berbagai logam membentuk ion-ion kompleks yang stabil. Hal ini dapat mengakibatkan logam-logam ini gagal untuk mengendap dengan reagensia golongan yang biasa. Dalam golongan ini termasuk asam-asam organik seperti asam oksalat, sitrat, dan tartarat, dan senyawa hidroksi seperti gula dan pati.
(ii)              Ion-ion yang pada kondisi tertentu membentuk senyawawa-senyawa yang tak larut dengan beberapa logam dari golongan yang lebih belakangan daripada golongan yang hendak diendapkan. Maka jelaslah, bahwa pada kondisi yang menghasilkan pengendapan logam golongan IIIA, logam-logam golongan yang berikutnya akan juga diendapkan sehingga membentuk endapan yang tak larut atau sangat sedikit dengan adanya ammonium klorida dan ammonia.
(Vogel, 1985)


A.    II.2   Sifat Bahan
1.      H2S
·         Warna : tak berwarna
·         Bau : berbau
·         Reaktifitas : stabil
·         Titik Didih : -60,7°C
·         Fungsi : akan bereaksi dengan filtrat golongan II dan menghasilkan endapan
2.      HNO3
·         cairan korosif
·         Berwarna : tak berwarna
·         asam beracun yang dapat menyebabkan luka bakar.
·         berat jenis 1.522 kg/m³
·         fungsi :sebagai reagen dengan H2S akan menghasilkan endapan pada filtrat
3.      NH4Cl
·         Massa molar 53,49 g · mol-1
·         Warna : Putih
·         Bentuk :  padat, higroskopis
·         Densitas 1,5274 g / cm3 [1]
·         Titik leleh 338 ° C (640 ° F; 611 K) terurai, menyublim
·         Titik didih 520 ° C (968 ° F; 793 K)
·         Fungsi : sebagai campuran filtrat agar dapat bereaksi dan menghasilkan endapan
4.      NH4OH
·         bersifat iritan dan korosif
·         cairan, bau menyengat
·         stabil pada suhu kamar dalam wadah gelas dengan tutup plastic atau karet
·         Titik didih : 28
·         Titik leleh : -77
·         Fungsi : membuat filtrat menjadi basa
5.      NaBO3
·         Berat molekul: 279,97 gr/mol
·         Penampilan: Serbuk
·         Warna : coklat terang
·          Densitas: 6,50 gr/cm3
·         Fungsi: setelah endapan di cuci, akan di tambahkan ini dan bereaksi akan menjadi fitrat dan endapan lagi
6.      H2O2
·         Penampilan: tak berwarna
·         biasanya tidak stabil bila kena panas sinar matahari atau kontak dengan bahan organic
·         pH:11,6
·         Titik Didih: 152 C
·         Titik Leleh: -0,43 C
·         Fungsi: untuk identifikasi kation golongan IIA.
7.      HCl encer
·         Warna : tak berwarna, dalam air kekuning kuningan
·         Bau : berbau merangsang
·         Titik Leleh : -144,5 (gas)
·         Titik didih: -85(gas)
·         Fungsi: sebagai reagent dan pelarut untuk pemisahan kation

8.      Manic borac
·         Zat yang berwarna lain.
·         Pembentukan gas.
·         PH : 9,5.
·         Titik didih : 100OC
·         Fungsi : membentuk endapan zat yang berupa larutan dan melarutkan zat berbentuk endapan


Bab III
Pelaksanaan Praktikum
III.1   Bahan
1.      H2S
2.      HNO3
3.      NH4Cl
4.      NH4OH
5.      NaBO3
6.      H2O2
7.      HCL encer
8.      KCNS
9.      K4Fe(CN)6
10.  CH3COOH
11.  Pb Asetat
12.  Amyl alcohol
13.  Manic boraks
III.2   Alat yang digunakan
1.      Tabung reaksi
2.      Rak tabung reaksi
3.      Pipet tetes
4.      Beaker glass
5.      Gelas arloji
6.      Corong
7.      Spatula
8.      Kertas saring


III.3   Gambar Alat 


           ( - )

III.4   Prosedur
            Pemisahan golongan IIIA
1.      Filtrat dari golongan II
2.      Dipanaskan hingga H2S habis + HNO3 pekat beberapa tetes
3.      Tambah NH4OH sampai alkalis lalu saring
Endapan:
A.     Cuci dengan NH4Cl 1% panas
B.      Tambahkan NaBO3
C.      Didihkan
Filtrat
A.     Untuk golongan IIIB sampai V
4.       Untuk endapan
A.     Cuci endapan dengan air panas dan bagi menjadi dua bagian
B.      Larutkan dengan HNO3 + H2O2 3% didihkan lalu dinginkan + NaBiO3 kocok à warna lembayung Mn (+)
C.      Tambah HCl encer + larutan KCNS à merah tua Fe (+)
D.     Tambah K4Fe(CN)6 à endapan biru à Fe(+)
5.       Untuk filtrate nya
A.     Bagi menjadi 3 bagian
B.      Tambah CH3COOH tambah Pb asetat à endapan kuning à Cr (+)
C.      Tambah HNO3 encer dinginkan tambah amyl alcohol tambah H2O2 3% kocok biar memisah, lapisan atas biru à Cr(+)
D.     Asamkan dengan HCl encer +NH4OH encer panaskanàendapan putih gelatin àAl(+).
Pemisahan golongan IIIB
1.       Filtrat dari golongan IIIA
2.      + NH4OH encer, panaskan
3.       Dialiri gas H2S (1/2 -1 menit)
Endapan
A.    Cuci dengan NH4Cl 1%
B.     Endapan + H2O + HCl 2M
C.     Aduk, diamkan dan saring
Filtrat
A.    Untuk golongan IV dan V
4.      Untuk endapan tadi
A.    Jika hitam à mungkin CoS dan NiS
B.     Uji endapan dengan manic borac à biru à Co (+)
5.      Untuk filtrat hasil penyaringan
A.    Didihkan sampai H2S hilang
B.     Dinginkan
C.     +NaOH berlebih
D.    + 1 Ml H2O2 3%
6.      Akan menghasilkan endapan (Mn2+,Co2+ , dan Ni2+) Bagian terbesar adalah MnO2xH2O

7.      Dan filtrat (Zn2+) Dibagi menjadi 2 bagian

Written by

Menulis untuk mengungkapkan kegelisahan, walau apa yang ditulis terkadang bukanlah seperti apa yang dirasakan. Karena apa yang dirasa terkadang enggan untuk diungkapkan

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Coretan Dion. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top