BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Fluidisasi adalah
suatu cara untuk mengontakan butiran padat dengan fluida baik cairan
maupun gas. Pada laju alir yang rendah butiran padat dalam kolom
fluidisasi akan tetap diam karena fluida hanya mengalir pada ruang
partikel tanpa menyebabkan perubahan pada partikel tersebut. Keadaan
tersebut dinamakan unggun diam. Apabila laju alir dinaikan akan
mencapai suatu keadaan dimana padatan akan tersuspensi di dalam
fluida yang melaluinya. Pada keadaan ini masing-masing butiran akan
terpisah dan akan bergerak lebih mudah. Sifat unggun akan menyerupai
cairan dengan viskositas tinggi misalnya adanya kecenderungan untuk
mengalir. Atas dasar sifat ini unggun disebut terfluidakan (fluidized
bed).
Aspek utama yang akan
dipeajari dalam percobaan ini adalah untuk mengetahui besarnya
preasure drop (∆P) dalam unggun padatan yang terfluidakan. Untuk
prosedur percobaan kali ini sederhana. Pertama tentukan densitas dan
ukur butiran padatan. Lalu ukur diameter kolom dan tinggi unggun
diam. Operasi fluidisasi dilakukan dengan mengalirkan air dari dasar
kolom dan ukur preasure drop didalam kolom yang berisi padatan untuk
laju alir yang berbeda-beda. Tentukan kecepatan fluidisasi minimum.
Aplikasi fluidisasi dalam
proses industri cukup banyak. Hal ini dimulai pada tahun 1926 untuk
gasfier winkler berskala, lalu fluidized bed catalyc cracking (FCC)
crude oil menjadi bensin pada tahun 1942. Lalu fluidisasi kontinu
banyak dimanfaatkan dalam pabrik pengolahan untuk memindahkan padatan
dari satu tempat ke tempat lain dalam jumlah besar sehingga proses
lebih ekonomis. Selain itu proses fluidisasi banyak juga digunakan
untuk pelapisan plastik, proses drying, dan sebagainya.
I.2 TUJUAN PERCOBAAN
-
Menentukan kurva karakterisitik fluidisasi, yaitu kurva yang menggambarkan hubungan ∆P dengan U.
-
Menentukan kecepatan fluidisasi minimum.
-
Mengetahui fenomena-fenomena yang terjadi selama operasi fluidisasi berlangsung secara visual
I.3 MANFAAT PERCOBAAN
-
Praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses fluidisasi.
-
Praktikan mampu mengamati dan menemukan pengaruh variabel-variabel yang mempengaruhi proses fluidisasi
-
Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis fluidisasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 LANDASAN TEORI
II.1.1 PENGERTIAN
FLUIDISASI
Fluidisasi adalah metode
pengontakan butiran-butiran padat dengan fluida baik cair maupun gas.
Dengan metode ini diharapkan butiran-butiran padat memiliki sifat
seperti fluida dengan viskositas tinggi. Sebagai illustrasi, tinjau
suatu kolom berisi sejumlah partikel padat berbentuk bola. Melalui
padatan unggun ini kemudian dialirkan gas dari bawah ke atas. Pada
laju alir yang cukup rendah butiran padat akan tetap diam karena gas
hanya mengalir pada ruang partikel tanpa menyebabkan perubahan pada
partikel tersebut. Keadaan yang demikian disebut unggun diam atau
fixed bed. (Anonim, 2009)
Ketika fluida atau gas
mengalir dengan laju kecil pada kolom berisi unggun padatan maka
tekanan gas akan berkurang sepanjang unggun padatan. Apabila laju
alir gas diperbesar maka besarnya penurunan tekanan gas disepanjang
unggun akan bertambah. Hingga pada suatu saat dimana butiran padatan
tersebut terangkat oleh aliran gas maka penurunan tekanan menjadi
tetap.
Keadaan dimana padatan
terangkat hingga tidak berupa unggun diam disebut terfluidisasi,
artinya padatan tersuspensi dalam gas dan dalam keadaan ini sifat
dari padatan tidak lagi seperti semula tetapi berubah menjadi seperti
fluida yaitu dapat dialirkan melalui pipa maupun keran. Besarnya
kecepatan minimum yang di perlukan untuk membuat padatan unggun diam
menjadi terfluidisasi tergantung beberapa faktor seperti besarnya
diameter padatan, porositas padatan, rapat masa padatan dan faktor
bentuk dari butiran padat.
(Anonim, 2010)
Ketika zat cair dan gas
dilewatkan pada kecepatan rendah melalui hamparan partikel padat,
maka partikel-partikel itu tidak bergerak dan penurunan tekanan nya
dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan ergun.
Partikel-partikel tersebut akhirnya bergerak apabila kecepatan fluida
berangsur-angsur dinaikan.
Jika kecepatan alir zat cair
naik secara teratur maka preasure drop (∆P) dan pergerakan individu
dari partikel juga meningkat, dan akhirnya partikel mulai bergerak
dan tersuspensi dengan fluida. Istilah fluidized bed digunakan untuk
mendeskribsikan suatu kondisi dimana semua partikel tersuspensi,
sejak suspensi bersifat seperti fluida. Unggun yang terfluidakan
dapat dialirkan melaui pipa dan kran seperti zat cair dan sifat
cairan ini adalah salah satu keunggulan utama dalam penggunaan
fluidisasi untuk mengalirkan partikel padat.
(Mc cabe, 1993)
II.1.2 JENIS – JENIS
FLUIDISASI
-
Fluidisasi partikulat
Dalam fluidisasi air dan
pasir, partikel-partikel itu bergerak menjauh satu ama lain dan
gerakannya bertambah hebat dengan meningkatnya kecepatan, tetapi
densitas unggun rata-rata pada suatu kecepatan tertentu sama di semua
bagian unggun. Proses ini disebut fluidisasi partikulat dan
bercirikan ekspansi hamparan yang cukup besar tetapi seragam pada
kecepatan tinggi.
Akan tetapi tidak semua fluida
liquid pasti menghasilkan fluidisasi partikulat, hal ini dipengaruhi
oleh perbedaan densitas. Dalam kasus dimana densitas fluida dan solid
tidak terlalu berbeda, ukuran partkel kecil, dan kecepatan aliran
fluida rendah, unggun akan terfluidisasi merata dengan tiap partikel
bergerak sendiri-sendiri melalui jalur bebas rata-rata yang relatif
sama. Fase padat ini memiliki banyak karakteristik liquid dan disebut
dengan fluidisasi partikulat
-
Fluidisasi agregat / fluidisasi gelembung
Unggun yang terfluidisasikan
dengan udara biasanya menunjukan fluidisasi agregat. Pada kecepatan
superfisial yang jauh melewati Umf kebanyakan gas akan melewati
unggun sebagai gelembung atau rongga-rongga kosong yang tidak
berisikan zat padat dan hanya sebagian kecil gas yang mengalir dalam
saluran-saluran yang terbentuk diantara partikel. Gelembung yang
terbentuk berperilaku sama dengan gelembung udara di dalam air atau
gelembung uap di dalam zat cair yang mendidih, dan karena itu
fluidisasi jenis ini sering disebut fluidisasi didih (boiling bed)
-
Fluidisasi kontinu
Bila kecepatan fluidisasi
melalui hamparan zat padat cukup besar, maka semua partikel dalam
hamparan itu akan akan terbawa ikut oleh fluida hingga memberikan
suatu fluidisasi kontinu. Prinsip fluidisasi ini terutama diterapkan
dalam pengangkutan zat padat dari suatu titik ke titik lain dalam
suatu pabrik pengolahan di samping ada beberapa reaktor gas zat padat
lama yang bekerja dengan prinsip ini. Contohnya adalah dalam
transportasi lumpur dan transportasi pneumatic
Ketika laju alir fasa fluida
melewati kecepatan terminal partikel, unggun terfluidisasi akan
kehilangan identitasnya karena partikel solid akan terbawa dalam
aliran fluida. Metoda pengangkutan ini sering digunakan dalam
industri, biasanya dengan udara sebagai fasa fluida, antara lain
untuk mengangkut produk dari pengering semprot. Keuntungan metoda ini
adalah kehilangan yang terjadi sedikit, prosesnya bersih dan
kemampuan untuk memindahkan sejumlah besar solid dalam waktu singkat.
Tetapi kerugiannya adalah kemungkinan terjadi kerusakan partikel
solid serta korosi pada pipa.
II.1.3 FENOMENA PADA
FLUIDISASI
-
Fenomena fixed bed yang terjadi ketika laju alir fluida kurang dari laju minimum yang dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi. Pada kondisi ini partikel padatan tetap diam.
-
Fenomena minimum or incipient fluidization yang terjadi ketika laju alir fluida mencapai laju alir minimum yang dibutuhkan untuk proses fluidisasi. Pada kondisi ini partikel-partikel padat mulai terekspansi.
-
Fenomena smooth or homogenously fluidization terjadi ketika kecepatan dan distribusi aliran fluida merata, densitas dan distribusi partikel dalam unggun sama atau homogen sehingga ekspansi pada setiap partikel padatan seragam
-
Fenomena bubbling fluidization yang terjadi ketika gelembung –gelembung pada unggun terbentuk akibat densitas dan distribusi partikel tidak homogen. Kondisi ini ditunjukkan pada Gambar.
-
Fenomena slugging fluidization yang terjadi ketika gelembung-gelembung besar yang mencapai lebar dari diameter kolom terbentuk pada partikel-partikel padat. Pada kondisi ini terjadi penorakan sehingga partikel-partikel padat seperti terangkat. Kondisi ini ditunjukkan pada Gambar
-
Fenomena chanelling fluidization yang terjadi ketika dalam ungggun partikel padatan terbentuk saluran-saluran seperti tabung vertikal. Kondisi ini ditunjukkan pada Gambar
-
Fenomena disperse fluidization yang terjadi saat kecepatan alir fluida melampaui kecepatan maksimum aliran fluida. Pada fenomena ini sebagian partikel akan terbawa aliran fluida dan ekspansi mencapai nilai maksimum.
-
laju alir fluida dan jenis fluida
-
ukuran partikel dan bentuk partikel
-
jenis dan densitas partikel serta faktor interlok antar partikel
-
porositas unggun
-
distribusi aliran,
-
distribusi bentuk ukuran fluida
-
diameter kolom
-
tinggi unggun.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. “fluidisasi”
(http://akademik. che. Itb . ac .id /labtek/wp-content
/uploads/2009/02/modul-213-fluidisasi.pdf) diakses pada tanggal 19
februari 2016 pukul 16.05
Anonim. 2015. ”fluidisasi”
( http://id.scribd.com/doc/91779131 /laporan- FLUIDISASI#scribd)
Diakses pada 19 februari 2016 pukul 16.10
Anonim. 2010 “fluidisasi
pada gas” (http://matekim.blogspot.co.id/2010/05/
fluidisasi-pada-gas.html) Diakses pada 19 februari 2016 pukul 16.15
McCabe.1993.”Unit
Operation Of Chemical Engineering”.New
York: McGraw Hill.
0 komentar:
Posting Komentar