Rabu, 11 Mei 2016

PEMBUATAN LARUTAN

03.16.00

BAB I
PENDAHULUAN

I.1  Latar Belakang
           Larutan memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Di alam kebanyakan reaksi berlangsung di dalam larutan air. Tubuh manusia menyerap mineral, vitamin, dan makanan dalam bentuk larutan. Obat-obatan juga biasanya merupakan larutan air atau alcohol dari senyawa fisiologis aktif. Larutan biasanya terdiri dari dua zat atau lebih yang merupakan campuran homogeny.
          Konsentrasi adalah kuantitas relative suatu zat tertentu di dalam larutan. Konsentrasi merupakan salah satu factor penting yang menentukan cepat atau lambatnya reaksi berlangsung. Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya  zat terlarut  yang terdapat dalam suatu pelarut atau larutan. Larutan yang mengandung sebagian besar solute relative terhadap pelarut, berarti larutan tersebut konsentrasi nya tinggi atau pekat. Sbaliknya bila mengandung sebagian kecil solut, maka konsentrasi nya rendah atau encer.
           Dalam praktikum ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana kita membuat larutan dengan konsentrasi sesuai yang diperlukan, lalu diharapkan praktikan juga mampu membuat larutan dengan pengenceran dengan berbagai konsentrasi.



I.2  Tujuan
      1. Mengetahui bagaimana membuat larutan dengan konsentrasi yang sesuai
      2. Mampu membuat larutan dengan pengenceran berbagai konsentrasi
      3. Mempelajari tentang sifat-sifat zat

1.3  Manfaat
      1. Praktikan dapat membuat larutan dengan konsentrasi yang sesuai
      2. Praktikan dapat membuat larutan dengan pengenceran berbagai konsentrasi
      3. Praktikan dapat mengetahui tentang sifat-sifat zat



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1  Landasan Teori
            Campuran zat-zat yang homogen disebut larutan, yang memiliki komposisi merata atau serba sama diseluruh bagian volumenya. Suatu larutan  mengandung suatu zat terlarut atau lebih dari satu pelarut. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang banyak (Achmad, 1996).
            Jika dua zat yang berbeda dimasukan dalam satu wadah ada tiga kemungkinan, yaitu bereaksi, bercampur, dan tidak bercampur. Jika bereaksi akan menghasilkan zat baru yang sifatnya berbeda dari zat semula. Dua zat dapat bercampur bila ada interaksi antar partikelnya. Interaksi itu ditentukan oleh wujud dan sifat zatnya. Oleh sebab itu, campuran dapat dibagi atas gas-gas, gas-padat,cair-cair, cair-padat, dan padat-padat (Syukri 1999).
            Ada dua komponen yang penting dalam suatu larutan yaitu pelarut dan zat yang di larutkan dalam pelarut tersebut. Zat yang dilarutkan disebut zat terlarut (solute). Larutan yang menggunakan air sebagai pelarut dinamakan larutan dalam air. Larutan yang mengandung zat terlarut dalam jumlah banyak dinamakan larutan pekat. Jika jumlah zat terlarut sedikit, larutan dinamakan cairan dengan cairan, padatan atau gas sebagai zat yang terlarut. Larutan dapat berupa padat dan gas karena molekul-molekul gas berpisah jauh, molekul-molekul dalam campuran gas berbaur secara acak, semua gas ada; larutan, contoh terbaik larutan adalah udara (Karyadi, 1994)
            Fasa larutan dapat berupa fasa gas. Cair atau faa padat tergantung pada sifat kedua komponen pembentuk larutan. Apabila fasa larutan dan fasa-fasa zat pembentuknya sama. Zat yang berada dalam jumlah terbanyak umumnya adalah pelarut sedangkan zat lainya sebagai zat terlarut nya (Mulyono, 2005).
Unsur dan senyawa dianggap sebagai zat murni karena komposisinya selalu tetap. Sebaliknya campuran komposisinya dapat berubah-ubah. Contohnya air dan natrium klorida adalah suatu senyawa mempunyai komposisi yang tetap dalam sampel manapun. Tetapi garam dapat dilarutkan dalam air dalam bermacam kadar, sehingga memberikan campuran dengan berbagai komposisi (james, 1991).
            Campuran homogeny disebut larutan dan sifat-sifatnya selalu seragam. Berarti bahwa, bila kita memeriksa sedikit bagian dari larutan natrium klorida dalam air, sifat-sifatnya akan sama dengan bagian yang lain dari larutan tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa larutan terdiri dari satu fasa maka fasa dapat di definisikan sebagai bagian dari system yang memunyai suatu sifat dan komposisi yang sama (James, 1991).
            Campuran heterogen adalah tidak rata. Contohnya adalah minyak dan air. Bia kita mengambil sampel dari sebagian  campuran minyak dan air ini akan kita dapatkan bahwa sebagian campuran akan mendapatkan sifat minyak. Sedangkan yang lainya mempunyai sifat air. Maka campuran ini terdiri dari 2 fase yaitu minyak dan air. Bila campuran kita kocok sehingga minyak nya tersebar (terdispersi) sebagai butir-butir halus yang dikumpulkan akan merupakan satu fasa, karena masing-masing butir minyak itu mempunyai sifat dan komposisi seperti minyak pada butir lain. Bila kemudian kita tambahkan es batu pada campuran ini maka akan kita dapatkan tiga fasa yaitu es (padat), air (cairan), dan minyak (cairan). Pada contoh ini dapat kita temukan adanya dua atau tiga fasa sebab adanya batas yang jelas antara ketiga fasa ini. (James, 1991).
            Ada juga perbedaan yang menonjol antara campuran, unsure, dan senyawa. Bila kita membuat suatu campuran, sifat-sifat kimia dari komponennya tak berubah. Tapi bila unsur digabungkan untuk membentuk senyawa, terjadi perubahan sifat-sifat yang besar. Misalnya tembaga dan belerang adalah dua elemen. Temabaga suatu logam berwarna merah, penghantar listrik yang baik dan relative tahan karat. Sedangkan belerang suatu zat padat nonlogam yang berwarna kuning, diperlihatkan dalam bentuk bubuk. Campuran tembaga dan belerang mudah dibuat, tapi pada campuran ini masih dapat dilihat sifat-sifat tembaga dan belerang. Pembentukan campuran semacam ini adalah proses fisika , suatu proses yang tdak mengubah sifat kimia dari komponen masing-masing. (James, 1991)



   A.    Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan didefinisikan sebagai banyaknya zat terlarut dalam sejumlah pelarut. Beberapa satuan konsentrasi yang sering dijumpai adalah persen-masa; persen-volume; molalitas; dan molaritas.

1.      Persen massa
Symbol satuan: %(b/b).
%(massa)= x 100%                 (1.1a)
%(massa)= x 100%                                           (1.1b)

2.      Persen volume
Symbol satuan: %(v/v).
%(volum)= x 100%
Catatan :
·         Ada beberapa zat cair dimana satu sama lainnya dapat bercampur dalam semua bagian (disebut misibel penuh), misalnya antara alcohol dengan air.
·         Untuk tipe larutan zat cair dalam zat cair sering dipertukarkan antara istilah pelarut dan istilah zat terlarut seperti pada larutan alcohol tersebut. Penukaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan tingkat kemurnian atau kepekatan zat cair yang bersangkutan.
·         Satuan % dapat juga diartikan sebagai tingkat kemurnian atau ketidakmurnian zat yang bersangkutan.

3.      Molalitas
Symbol satuan: m
Satu molal, atau 1m suatu larutan di definisikan sebagai 1 mol zat terlarut di dalam 1000 gr pelarut.
                        Secara umum berlaku :
                        Molalitas A= 
4.      Molaritas
Symbol satuan: M
Satu molar, atau 1 M suatu larutan di definisikan sebagai 1 mol suatu zat terlarut di dalam 1 liter larutan, atau 1 mmol zat itu terlarut dalam 1 ml larutan. Secara umum dinyatakan sebagai berikut :
                  Molaritas zat A= =                                 (1.4a)
                  Persamaan diatas dapat diubah sebagai berikut:
                  Molaritas zat A=                                                     (1.5b)
Dimana : WA=massa zat A (dalam g), MA=massa molekul relative zat  A (dalam g/mol), dan V= volume larutan (dalam mL).
   B.     Kelarutan zat
Hampir sebagian besar zat dapat melarut di dalam air, hanya ada yang mudah bahkan ada pula yang sukar atau sedikit sekali larut.
Kemampuan melarut suatu zat di dalam sejumlah pelarut pada suhu tertentu berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Inilah yang disebut kelarutan (sollubillity)zat itu. Pada umumnya turunnya suhu akan menurunkan kelarutan dari zat terlarut nya. Berbeda dengan gas-gas, kelarutan gas menurun dengan naik nya suhu disamping oleh tekanan barometer diatas permukaan larutannya. Biasanya pernyataan kelarutan zat selalu disertai dengan kondisi suhu nya atau suhu kamar; sedangkan untuk gas-gas, kelarutannya sering disertai dengan kondisi suhu dan tekanan udara permukaan (tekanan total)nya.
Beberapa istilah “ukuran kelarutan” yang bersifat kualitatif dapat diacu menurut table berikut
Istilah kelarutan
Fraksi atau jumlah bagian pelarut yang diperlukan untuk melarutkan 1 bagian zat terlarut
Sangat mudah larut
Mudah larut
larut
Agak sukar larut
Sukar larut
Sangat sukar larut
Praktis tidak larut
Kurang dari 1
1-10
10-30
30-100
100-1000
1000-10000
Lebih dari 10000



   C.     Reaksi dalam larutan
Banyak reaksi, baik di laboratorium maupun di alam lingkungan kita, satu atau lebih pereaksi berada dalam larutan, pereaksi tersebut larut dalam bermacam-macam cairan, misalnya air. Dalam badan kita misalnya, makanan larut dalam darah dan dibawah ke dalam sel, dimana terjadi reaksi rantai yang kompleks dan disebut metabolism. (James, 1996)
Adanya pereaksi larut dalam suatu pelarut , beberapa keuntungan dapat diperoleh jika terjadi suatu reaksi, misalnya kita campur Kristal bubuk natrium klorida, NaCl, dengan Kristal bubuk perak nitrat AgNO3, tidak terlihat adanya sesuatu yang terjadi. Tetapi jika kedua senyawa ini masing-masing kita larutkan terlebih dahulu dalam air dan kemudian di campur, suatu reaksi yang cepat akan terjadi.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah :
NaCl(aq) + AgNO3(aq)  à AgCl(s) + NaNO3(aq)
Suatu reaksi kimia dalam larutan tidak selalu dilihat dengan terbentuknya suatu endapan. Dalam beberapa reaksi terbentuk gas, seperti misalnya reaksi antara asam klorida dan natrium karbonat. Kadang-kadang yang terjadi hanya perubahan warna dan malahan ada yang kelihatanya tidak terjadi perubahan sama sekali karena semua pereaksi dan hasil reaksi larut dalam air dan tidak berwarna. (James, 1991)

II.2  Sifat Bahan
     1.      Aquadest
·         Air adalah substansi kimia dengan rumus molekul H2O
·         Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau pada kondisi standart
·         Air sering disebut juga sebagai pelarut universal karena air dapat melarutkan banyak zat kimia
·         Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul air
     2.      NaCl
·         Mempunyai rasa asin
·         Dapat menghantarkan arus listrik
·         Memiliki ph netral sekitar 7
·         Terbentuk dari sisa asam atau sisa basa
     3.      NaOH
·          juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida
·         Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air
·         Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
·         Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan 



     4.      H2SO4
·         Asam sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat.
·         Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan.
·          Kegunaan utama termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.
·         Di atmosfer, zat ini termasuk salah satu bahan kimia yang menyebabkan hujan asam



BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1   Bahan
1.      Aquades
2.      NaCl
3.      NaOH
4.      H2SO4
III.2   Alat yang digunakan
1.      Neraca analitik
2.      Spatula
3.      Kaca arloji
4.      Beaker glass
5.      Labu ukur
III.3  Gambar Alat
            pionir11.jpg            download (2).jpg
Neraca analitik                                                      spatulla
download.jpg      images.jpg
            Kaca arloji                                                          Labu ukur
download (1).jpg
Beaker glass
III.4   Prosedur percobaan
                        Pelarutan
1.      Timbang bahan dengan neraca, letakan kaca arloji diatas neraca kemudian letakan diatas bahan
2.      Masukan bahan yang sudah ditimbang kedalam beaker glass
3.      Tuangkan sedikit aquadest lalu aduk menggunakan spatula
4.      Setelah diaduk masukan kedalam labu ukur
5.      Tambahkan aquadest sampai batas yang ditentukan
6.      Kocok campuran secara perlahan sampai keduanya tercampur sempurna
Pengenceran
1.      Ambil larutan dengan menggunakan pipet
2.      Masukan kedalam labu ukur
3.      Tambahkan aquadest sampai batas yang ditentukan
4.      Kocok campuran sampai tercampur sempurna


Written by

Menulis untuk mengungkapkan kegelisahan, walau apa yang ditulis terkadang bukanlah seperti apa yang dirasakan. Karena apa yang dirasa terkadang enggan untuk diungkapkan

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Coretan Dion. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top